Rabu, 14 November 2012

Kehidupan Di Bawah Laut



     Di Amsterdam, Belanda 60 persen populasi Belanda hidup di bawah permukaan laut.. Peningkatan permukaan laut diakibatkan oleh mencairnya es kutub yang mengancam keselamatan. Metode baru mungkin diperlukan untuk memperkuat bendungan mereka...



     Pada awalnya, daerah ini adalah tanah yang tergenang air. Dengan inovasi mereka maka terciptalah suatu daratan yang bisa didiami manusia.. Bener2 pinter yah mereka... Orang-orang Belanda yang kreatif ini meletakkan bukit-bukit pasir mengelilingi tanah-tanah yang rendah letaknya, di sekitar daerah di pesisir pantai Belgia sampai dengan provinsi Groningen dan Frisland di Belanda bagian Utara. Oleh orang-orang Belanda bukit-bukit pasir ini dinamakan ‘Duinen’ yang artinya ‘Pematang Raksasa’..


     Kemudian, pematang raksasa yang berbentuk bukit pasir ini ditanami berbagai macam pohon kayu dan semak belukar. Akar dari pohon kayu dan semak belukar ini bersama-sama dengan daun kayu yang sudah membusuk membuat bukit pasir ini menjadi rekat satu sama lain sehingga tanah pasir ini menjadi kuat, tidak longsor dan tidak terkikis oleh pasang, surut, dan ombak. Tanah pasir ini disebut ‘Veenkleien’ oleh orang-orang Belanda...

      Seiring berjalannya waktu, Veenkleien yang berada dalam lingkaran Duinen yang sudah tidak berhubungan lagi dengan laut-karena sudah dipisahkan oleh Duinen dan akhirnya terbentuklah daratan. Daratan dari pemekaran Veenkleien yang berada dalam lingkaran Duinen ini disebut ‘Folder’. Dalam Folder ini masih terdapat sisa air yang terkumpul dalam genangan danau kecil. Danau ini biasa disebut ‘Lagunes dan Plassen’. Agar menjadi daratan sempurna maka Plassen-Plassen ini dikeringkan dengan cara memompa airnya keluar. Lama-lama daratan yang terbentuk bertambah luas.

     Setelah itu, tanah yang berada di sisi Duinen yang lain, yang masih terkena pasang surut air laut diberi pelindung berupa Tanggul Raksasa. Tanggul ini diletakkan di sepanjang pantai dari Belgia sampai Provinsi Frisland dan Groningen dari arah laut. mereka biasa menyebutnya ‘Dikjen’. Dengan adanya Dikjen tersebut, Belanda terlindung dari air baik dari sungai-sungai yang membelah negeri tersebut maupun dari laut. Panjang Dikjen-Dikjen tersebut bisa mencapai ribuan kilometer dan siapa sangka pembangunan Dikjen-dikjen ini ternyata telah berlangsung sejak 1000 tahun yang lalu.



      Selain membuat Duinen dan Dikjen dibuat pula ‘Dam’. Dam dibuat di antara 2 daratan yang dianggap rawan dan berbahaya untuk berjaga-jaga jika sewaktu-waktu terjadi topan dahsyat dan angin ribut serta air pasang yang menyebabkan gelombang naik beberapa meter.

     Belanda mulai memperluas daratan dari tahun 1575-1650. Tanah rendah yang masih ada genangan air di dalamnya dibuatkan pematang mengelilingi tanah rendah tersebut, lalu air yang ada di tanah rendah tersebut dipompa keluar dengan memanfaatkan kincir angin. Proses pengeringan tersebut dinamakan ‘Inpolderingproject’. Tanah pasir yang kering lama-lama akan mengeras dan menjadi daratan sehingga Negeri Belanda semakin luas.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar